Buku-buku itu “dijemput”
Beberapa bulan yang lalu saat sesi speaking test untuk IELTS, interviewer meminta untuk menceritakan dalam beberapa menit tentang satu buku yang terakhir kubaca. Di waktu yang sangat terbatas, harus memilih sambil membayangkan salah satu buku yang sudah kubaca. Setelah mengingat dengan cepat dan akhirnya memilih “Ondel-Ondel Nekat Keliling Dunia” cerita tentang seorang ayah yang harus LDM dengan keluarganya karena bekerja untuk PBB di Amerika Serikat dan Timur Tengah. Cerita dikemas ringan dan santai meskipun agak ngeri-ngeri sedap.
Aku sadar bahwa tidak semua orang senang membaca buku. Melihat si ayah yang ternyata senang juga membaca buku tetapi lebih spesifik yaitu buku komik. Masih cukup oke ya untuk menularkan spirit ke anak untuk membaca, berimajinasi dan mengeksplor dunia melalui buku.
Minggu lalu, saat membereskan rak buku dan mengelompokkan buku-buku sesuai genrenya terpikir ini apakah semua akan kusimpan terus ya? Banyak yang sudah dibaca 1x, 2x dan ada yang belum terbuka plastik bukunya. Waktu itu terpikir, gimana kalo dijual murah saja terus uang yang terkumpul digunakan untuk kegiatan sosial. Tapi masih blur tentang konsep menggelar event seperti itu dan yang jelas perlu menggandeng teman yang “sejiwa”.
Percayalah bawa setiap niat baik itu akan menemukan jalan keluar. Empat hari yang lalu, subuh-subuh melihat instagram story salah satu teman tentang sebuah komunitas baca (@sundayreadsclub) di Magelang. Mereka menerima dan bersedia menjemput buku-buku yang akan didonasikan. Alhamdulillah Allah mendengar dan semesta mendukung. Tanpa pikir panjang langsung menghubungi foundernya dan memilih buku-buku mana yang siap dijemput. Terpilih beberapa novel, cerita perjalanan dan beberapa biografi orang yang sangat inspiratif. Senang!
Dari buku-buku itu tanpa sadar telah membawa aku berpetualang berjalan lebih jauh dari rumah, melihat bumi Allah yang luas dan mengerti perbedaan yang ada di dunia ini. Semoga semangat itu menular, terutama untuk perempuan-perempuan muda!